Tuesday, May 13, 2014

Sakit Gigi

Hari ini (13 Mei 2014) pertama kalinya ke dokter gigi untuk dicabut giginya setelah kemaren hanya check up yang ternyata belum boleh dicabut karena gusi yang masih bengkak.
Dateng jam 6 sore lewat 10 menit, nunggu sekitar 3 orang untuk diperiksa juga. Sekitar 1 jam setelahnya barulah giliranku untuk masuk ke ruangan dokter itu.
2 kali disuntik bius lokal, kondisi gigiku yang rapuh tapi akar yang kuat bikin dokternya stress sendiri. Lumayan lama buat cabut akar giginya. Dengan lumayan banyak darah yang sampe 1 jam setelahnya pun belum berhenti, bikin cekot-cekot dan badan panas. Astagfirullah.
Kata ibuk,” Padahal ini masih 1 yang diambil, udah bikin sakit ya. Sabar, banyak istighfar. Sakit itu bakal ngurangin dosa.”
Bismillah semoga cepet ilang obat pahit yang dimasukin ke bekas gigi yang abis dicabut. Karena itu yang bikin sering mual dan muntah. Obatnya bener-bener ngga enak!!!!!

Hikmahnya ya giginya ngga sakit lagi terus dapat cerita satu ini buat dimasukkin di blog hehehe. Alhamdulillah, bismillah gws, gigiku :*

Wednesday, May 7, 2014

Bagimu

Oh jadi ini perempuan yang memikat hatinya saat ini. Berulang kali aku melihat dan memperhatikan foto yang di-upload di salah satu akun media sosialnya. Entah perasaan apa yang pantas untuk menggambarkan suasana saat ini. Memori tentang semua hal yang pernah dilakukan bersama-sama teringat lagi, muncul tanpa aku mau. Dari awal dia memang hanya menganggapku teman. Mungkin karena terlalu dekat hingga akhirnya ngga sadar, malah menjadi bayangannya yang kemana-mana selalu bersama.

3 tahun, bukan waktu yang singkat buat suka sama seseorang. Meskipun dalam jangka 3 tahun ini kita selalu sama-sama pernah punya pacar. Aku dan pacarku, kamu dan pacarmu yang terkadang kamu bawa saat sedang manggung. Setiap mendengar kabar bahwa kamu putus, selalu dalam hati bilang,”Alhamdulillah.”


Aku tau kok tipe-tipemu seperti apa meskipun kini kamu bilang lebih nyaman sama yang udah kenal deket aja. Tapi ngga bisa dipungkiri, dia memang tipemu. Aku paham, aku mengerti. Mungkin kita memang bukan untuk disatukan. Seberapa aku jungkir balik sama kamu, ngga bakal berarti apa-apa. Seberapa aku jatuh, terjun bebas sama kamu juga ngga akan ada perubahan. Kita ya cuman sahabatan. Bagimu.