Penyebab utama aku melupakan segalanya adalah karena aku cinta kamu.
Bukan. Kamu bukan pembawa keburukan buat aku.
Hanya saja mungkin aku yang terlalu fokus. Aku yang terlalu cinta
Aku yang terlalu "buta".
Aku tak pedulikan kewajibanku.
Aku tak pedulikan tugasku.
Aku tak pedulikan temanku.
Yang aku pedulikan adalah gimana caranya agar aku tetep deket sama kamu. Agar aku "diliat" kamu. Cuman kamu.
Aku menyepelekan dan mengesampingkan mereka, yang harusnya lebih aku utamakan.
Aku salah dalam pola pikir ini.
Aku bertindak semauku sendiri cuman ingin deket dan lebih lama sama kamu.
Bukan saatnya buat menyesali. Tapi aku juga nggak pernah untuk menyesali itu.
Ada saat dimana kamu harus salah, baru kamu belajar untuk menjadikannya benar.
Akhir-akhir ini aku kehilangan fokusku. Aku kehilangan kamu.
Itu sebabnya aku drop, minder, rapuh dan aku limbung. Jatuh. Nggak ada pegangan.
Aku bingung. Nggak mau melakukan apa-apa.
Di luar, orang melihatku ketawa-ketawa tanpa masalah. Orang ngeliat aku kuat, tomboi dan lain sebagainya.
Tapi tau kah mereka kalau nggak selamanya yang nampak di luar adalah nyata?
Thursday, November 29, 2012
Monday, November 26, 2012
Seharusnya
Keluarga. Rumah.
Tempat dimana kamu sepenuhnya menjadi "kamu"
Tanpa babibu harus menjadi orang lain
Tempat dimana kamu diterima sepenuhnya, apa adanya kamu
Tempat kamu berlindung dari segala macam masalah
Tempat kamu mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi
Tempat ternyaman dari segala dan semua hotel bintang lima sekalipun
Tempat kamu bahagia, dari hati
Dan tempat dimana kasih sayang tulus itu ada.
Seharusnya seperti itu, definisi sederhana tentang rumah dan keluarga.
Tempat dimana kamu sepenuhnya menjadi "kamu"
Tanpa babibu harus menjadi orang lain
Tempat dimana kamu diterima sepenuhnya, apa adanya kamu
Tempat kamu berlindung dari segala macam masalah
Tempat kamu mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi
Tempat ternyaman dari segala dan semua hotel bintang lima sekalipun
Tempat kamu bahagia, dari hati
Dan tempat dimana kasih sayang tulus itu ada.
Seharusnya seperti itu, definisi sederhana tentang rumah dan keluarga.
Sunday, November 25, 2012
Ini Aku.....
Apa yang salah bila seseorang menangis?
Penyebab ia menangis kah?
Perasaannya yang terlalu sensitif kah?
Atau mungkin, masalah yang tidak sanggup dihadapi?
Yang aku tau sih,
Setelah menangis, aku menemukan kelegaan
Perasaan seperti masalah itu telah selesai
Padahal tidak.
Aku menangis kini, entah karena apa
Entah untuk apa
Hanya ingin. Hanya merasakan melihat semua masalah dari berbagai sudut pandang
Mencoba merasakan jadi berbagai orang, dari sudut pandangnya masing-masing yang akhirnya membuat aku menangis.
Menangis karena bersyukur
Aku bisa lebih beruntung dari beberapa orang itu
Aku mencoba mensyukuri semua, dengan seperti itu, aku bisa berterima kasih
Berterima kasih atas segala kehidupan yang aku punya
Atas segala cerita yang mewarnai hidupku
Mengambil hikmah atas apa yang dulu aku lalui dan menjadikan pelajaran dalam kehidupan berikutnya
Ini aku, dengan segala keterbatasanku
Aku hanya (berusaha) berbahagia seperti seharusnya
Penyebab ia menangis kah?
Perasaannya yang terlalu sensitif kah?
Atau mungkin, masalah yang tidak sanggup dihadapi?
Yang aku tau sih,
Setelah menangis, aku menemukan kelegaan
Perasaan seperti masalah itu telah selesai
Padahal tidak.
Aku menangis kini, entah karena apa
Entah untuk apa
Hanya ingin. Hanya merasakan melihat semua masalah dari berbagai sudut pandang
Mencoba merasakan jadi berbagai orang, dari sudut pandangnya masing-masing yang akhirnya membuat aku menangis.
Menangis karena bersyukur
Aku bisa lebih beruntung dari beberapa orang itu
Aku mencoba mensyukuri semua, dengan seperti itu, aku bisa berterima kasih
Berterima kasih atas segala kehidupan yang aku punya
Atas segala cerita yang mewarnai hidupku
Mengambil hikmah atas apa yang dulu aku lalui dan menjadikan pelajaran dalam kehidupan berikutnya
Ini aku, dengan segala keterbatasanku
Aku hanya (berusaha) berbahagia seperti seharusnya
Saturday, November 24, 2012
fakta analisa
aku punya cerita dan aku ingin bercerita
bukan tentang cinta tapi tentang kita
kita yang memendam cinta dibalik derita
lupakan sejenak tentang penderitaan
aku akan bercerita suka cita
tentang beberapa hal yang aku suka
ini salah satu keajaiban
ini merupakan keindahan
dan ini sangat tidak disangka
siapa bilang kita bakal tidak terluka waktu kita lagi tertawa?
siapa bilang kita bakal bahagia bila kita tertawa?
itu persepsikah?
cuman apa yang nampak di depan kita
tapi itu nyata
keadaan awal, nyata, fakta, yang nantinya akan kita analisis
seperti cinta pandangan pertama
bukan tentang cinta tapi tentang kita
kita yang memendam cinta dibalik derita
lupakan sejenak tentang penderitaan
aku akan bercerita suka cita
tentang beberapa hal yang aku suka
ini salah satu keajaiban
ini merupakan keindahan
dan ini sangat tidak disangka
siapa bilang kita bakal tidak terluka waktu kita lagi tertawa?
siapa bilang kita bakal bahagia bila kita tertawa?
itu persepsikah?
cuman apa yang nampak di depan kita
tapi itu nyata
keadaan awal, nyata, fakta, yang nantinya akan kita analisis
seperti cinta pandangan pertama
Kamu = Semangatku #3
Handphone-ku berbunyi, ringtone khusus. salah satu lagu dari The All American Rejects.
20 menitan setelah mandi...
‘ting ting..ting ting’ bunyi lagi deh hapeku. tapi bedanya, sekarang bunyi sms gitu deh.
Ga langsung aku buka, aku ganti baju dulu. Kaos oblong item dan celana piyama
panjang yang agak longgar, nyaman banget pake pakaian ini, tinggal tidurnya
deh. Haha.
Setelah
itu aku langsung ngecek hapeku. WOW! Aku terkejut. 3 missed calls, 2 sms dan 20-an ping bbm. Dan semuanya dari Wira. Aku
baca dulu smsnya dari dia. Hemm intinya sama yaitu “Tolong angkat telponku. Please, aku mau ngomong!”. Langsung deh
aku bales di bbm,”Telpon aku sekarang!”. Ga sampai 5 menit aku nungguin, dia
udah telpon aku lagi.
‘Kenapa ga diangkat?’ tanya dia kalem.
‘Bukan urusanmu!’ kataku, bales seperti
kata dia waktu tadi pagi.
‘Kamu tuh.....’ kata Wira dengan nada
tinggi.
‘Ya udahlah, ntar malem aku kerumahmu jam
7. Aku mau ngomong sama kamu dek!’
‘Oke’. Klik. Langsung aku matiin
telponnya sebelum dia bales omonganku.
Mungkin dia marah lagi, dia
nge-ping bbmku berkali-kali tapi ga aku bales. Aku sindir di status bbm “Cuman
berani nge-ping ya mas? Oh CUPU!”. Setelah aku sindir gitu, dia ga nge-ping
bbmku lagi. Udah puas deh aku, matiin hape dan sekarang waktunya tidur dulu.
Merefreshkan otak.
[~~~~~]
Bangun-bangun sudah
jam 5. Waw hebat! Aku tidur sekitar 4 jam lebih K. Siap-siap mau mandi lagi. Aku liat
hapeku dan aku langsung nyalain lagi tuh hape J. Setelah nyalain hape, aku langsung ke
kamar mandi tanpa ditemani hapeku. Ehmm sesuatu yang langka karena biasanya aku
selalu membawa hapeku kemanapun aku pergi. Termasuk ke kamar mandi. Hahaha.
Cukup lama aku
berada dikamar mandi, sekitar 30 menit. Aku langsung ganti pakaian, sampai
akhirnya hapeku bunyi.
‘Ya?’
‘Daritadi aku telpon kok ga bisa sih? Kamu matiin hapemu?’ kata Wira. Ya
dia ternyata yang telpon.
‘Maaf tadi aku tidur dan ternyata hapeku lowbat jadinya mati sendiri.’
Jawabku bohong.
‘Oh gitu, ini aku udah berangkat ke rumahmu. Udah mandi kan kamu?’
‘Oke, udah kok nih baru selesai mandi.’
‘Sip deh, tunggu sejam lagi ya kira-kira.’
‘Iya.’
Klik. Ada perasaan aneh yang aku rasain sekarang, antara seneng,
bingung, khawatir, gundah dan mungkin lebih tepatnya GALAU. Wira sering sih ke rumahku
tapi hari ini aku bingung kudu ngapain. Aku bingung mau pake baju yang mana?
Sampai akhirnya aku putusin buat pake kaos oblong warna item lagi dan celana
jeans, biar terkesan nyantai.
Menunggu itu
membosankan. Benar sekali kata-kata itu. Aku sudah bosan nungguin Wira, udah
hampir sejam tapi dia ga nongol-nongol. Ckckck kebiasaan telatnya ga berubah
deh. Aku langsung nge-ping dia di bbm. Ga beberapa lama dia langsung ngabarin
kalo dia udah hampir sampai rumahku. Fiuh, sudah bisa bernafas lega deh.
Ternyata dia baik-baik aja J.
Dari kamarku bisa
kedengeran suara bel rumahku yang lagi bunyi, aku mikir kalo itu pasti Wira. Hemm,
biarin deh. Paling juga pembantuku yang bukain. Hahaha.
“Oh iya sebentar ya mas saya panggilin dulu mbak Icho. Silakan masuk
dulu mas.” Kata bibi sambil mempersilakan Wira masuk. Bibi langsung jalan ke
arah kamarku dan mengetuk pintunya.
“Iya Bi?”
“Ada mas Wira mbak di depan.”
“Oh iya, suruh tunggu sebentar ya Bi. Sama sekalian tolong buatin
minum.”
“Iya mbak.”
Setelah ngerapiin rambut dan pakaian, ngambil BBku, langsung deh keluar
kamar dan nemuin Wira.
Begitu aku ngeliat mukanya dia, aku langsung senyum. Dia pun juga
seperti itu. Dia dengan kemeja polos warna biru mudanya dan celana jeans
berwarna gelap tambah keliatan keren. Hilang sudah rasa marah, sebel dan
lain-lainnya karena masalah tadi siang. Semua berubah jadi ceria.
“Hai.” Sapa dia sambil berdiri dan meluk aku.
“Hai juga mas, maaf ya tadi.” Kataku sambil dongakin kepala ngelihat
mukanya dia.
“Aku yang salah kok, udah ya ga usah dibahas lagi. Aku benci waktu aku
gak bisa ngendaliin diri pura-pura cuek sama kamu dan aku malah buat kamu
marah. Aku sengaja kayak gitu dek.”
Aku langsung nglepas pelukannya dan aku duduk, dia pun begitu.
“Kamu gak perlu kayak gitu mas, sejujurnya aku masih sayang kamu dan
masih merhatiin kamu. Selalu.” Kataku sambil tersenyum.
“Tapi malah itu yang ngebuat aku khawatir dek. Aku takut kamu tiba-tiba
berubah dengan sikapku yang kayak tadi, aku takut kamu cuek sama aku.”
Aku menggeleng,” Gak bakal mas, tenang aja. Kamu tetep spesial buat aku J.”
“Makasih dek, kamu selalu bisa bikin aku nyaman.”
Aku cuman mengangguk.
Wira mengambil alih pembicaraan malam itu, dia tetep dia yang seperti
biasanya. Konyol, hangat dan menyenangkan.
“Belum makan kan?”
*bersambung*
Tuesday, November 13, 2012
random
jadi orang yang pertama nggak selamanya enak
Dan jadi orang yang terakhir nggak selamanya buruk.
Dan jadi orang yang terakhir nggak selamanya buruk.
Tuesday, November 6, 2012
Bermain Layangankah Kita?
Ini percakapan antara 2 bocah cewek dan cowok yang sama-sama suka bikin ribut.
cowok: "Gimana kamu sama dia?"
cewek: " Nggak ngerti, aku santai ae wes. capek sepertinya kelamaan hehe."
co : "Ya emang kudu sabar kalo jadi cewek. Enaknya jadi cowok yo ngene iki, tarik ulur. nikmatin ae lah kamu digituin. hahaha"
ce: " Aku berusaha sabar sebisaku. Tapi ini justru bukan dia yang kena :|"
co : "Wah bahaya. emang terlalu lama mungkin. Tapi ya enaknya jadi cewek itu nggak perlu ngejar, nggak perlu susah payah buat deketin. cuman perlu nolak atau terima. beres."
ada pemikiranku yang nggak sepaham sama temanku itu.
Kata siapa cewek nggak perlu ngejar?
sesekali boleh kok, biar setidaknya si cowok mengerti kalo bukan cuman dia yang berusaha menarik perhatian cewek, cewek juga harusnya ada timbal balik.
bisa dengan kasih perhatian dan tanda-tanda sinyal hijau lainnya.
itu aku sih hehe.
tapi memang harusnya seperti itu.
seperti kutipan ini :
"Lebih baik frontal daripada cuman PHP." - atras
cowok: "Gimana kamu sama dia?"
cewek: " Nggak ngerti, aku santai ae wes. capek sepertinya kelamaan hehe."
co : "Ya emang kudu sabar kalo jadi cewek. Enaknya jadi cowok yo ngene iki, tarik ulur. nikmatin ae lah kamu digituin. hahaha"
ce: " Aku berusaha sabar sebisaku. Tapi ini justru bukan dia yang kena :|"
co : "Wah bahaya. emang terlalu lama mungkin. Tapi ya enaknya jadi cewek itu nggak perlu ngejar, nggak perlu susah payah buat deketin. cuman perlu nolak atau terima. beres."
ada pemikiranku yang nggak sepaham sama temanku itu.
Kata siapa cewek nggak perlu ngejar?
sesekali boleh kok, biar setidaknya si cowok mengerti kalo bukan cuman dia yang berusaha menarik perhatian cewek, cewek juga harusnya ada timbal balik.
bisa dengan kasih perhatian dan tanda-tanda sinyal hijau lainnya.
itu aku sih hehe.
tapi memang harusnya seperti itu.
seperti kutipan ini :
"Lebih baik frontal daripada cuman PHP." - atras
Saturday, November 3, 2012
untitled
Lebih gampang untuk mengakhiri daripada memulai
Lebih gampang mengingkari daripada berjanji
Lebih gampang memberikan komentar daripada saran
Lebih gampang menyakiti daripada percaya
Dan masih banyak hal-hal yang lebih gampang kita lakukan dari sekedar omong belaka
Lebih banyak diam, nggak akan memberi efek apa-apa
Mencintai tanpa aksi?
Mau menunggu berapa lama supaya orang itu sadar?
Lebih gampang mengingkari daripada berjanji
Lebih gampang memberikan komentar daripada saran
Lebih gampang menyakiti daripada percaya
Dan masih banyak hal-hal yang lebih gampang kita lakukan dari sekedar omong belaka
Lebih banyak diam, nggak akan memberi efek apa-apa
Mencintai tanpa aksi?
Mau menunggu berapa lama supaya orang itu sadar?
Subscribe to:
Posts (Atom)